#5

Malam ini, ku rasakan lagi hampa yang hampir tak ku kenal.
Mengorek lagi puingan kesedihan yang sudah ku buang jauh dari pikiranku.
Kembali ke masa indah dan buruk secara bergantian.
Rasa ini, rasa yang terlalu takut untuk ku ungkit lagi di depan orang banyak yang masih bertanya akan kelanjutan kisah kita.
Mereka masih saja tak percaya meski sudah ku katakan ribuan kali.
Aku sudah memberitahu mereka apa yang kita lalui.
Perpisahan itu sudah mereka ketahui, dan mereka bantah begitu saja seperti tak yakin akan kata-kataku.

Ya sayang, aku memang masih sering merindumu.
Tapi bukankah rindu ini hanya akan menjadi sia-sia sekalipun ku ungkapkan?
Aku hanya tak ingin melupakanmu begitu saja.
Senyummu. Aku percaya bahwa di bumi ini tak akan ada manusia yang mempunyai senyum sepertimu.
Aku hanya tak ingin membuang semuanya seperti sampah.
Karena aku membangun rasa ini dengan begitu sulitnya, dan tak mungkin ku runtuhkan dalam sekejap/

Aku terlalu malas, sayang.
Aku terlalu malas untuk mencari senyum yang baru.
Aku tak mau melupakan sapaanmu.
Aku tak mau menggantimu dengan lelaki lain.
Meski rasanya tak pantas lagi aku menanyakan rasa itu.
Kau sudah bahagia tanpa aku. Maka biarlah aku berbahagia dengan menatapimu dari kejauhan.
Ini caraku membahagiakan diriku, meski terlihat menyedihkan.

Aku sungguh tak tahu lagi caranya.
Kau pun tak perlu membantuku untuk keluar dari ini semua. Ini memang mauku.
Biarkan waktu yang perlahan menghapus kamu, aku, dan semua tentang kita.

Comments

Popular Posts