Dua.
Duduk terdiam dan memandangi bintang.
Beberapa kali aku bermimpi memandang bintang bersamamu, duduk disampingmu dan memelukmu erat seolah kita akan hidup bersama untuk selamanya. Namun aku selalu terbangun dari mimpi itu, menyadari bahwa semuanya hanyalah khayalan semu.
Bintang adalah seluruh hidupku. Bersamanya aku menghabiskan malam, bersamanya pula aku bercerita semua tentangmu. Semua hal yang kita lewati bersama, mulai dari hal yang paling penting bahkan sampai kepada cerita yang seharusnya tak perlu ku ceritakan, Namun bersama bintang, aku bisa merasakan bahwa aku didengar. Dia tak hanya diam dilangit, dia memandangku dan mendengarkan segala keluh kesahku.
Bintang tak pernah bosan atau mengeluh saat mendengarkanku. Aku bisa menangis lepas sepanjang malam saat bercerita kepadanya. Ya, kebanyakan cerita adalah tentang kamu.
Aku harap kamu yang mendengarkanku. Aku harap kamu yang berada di sisiku. Aku harap aku bisa menghabiskan setiap detik yang berharga denganmu, hanya denganmu.
Harusnya aku tak perlu setolol ini untuk berharap kamu yang ada disampingku. Namun apa daya, pikiranku tak pernah lepas dari bayangmu. Seharusnya tak perlu sesulit ini untuk melupakanmu. Seharusnya aku tak perlu menyiksa diriku dengan segala khayal tentangmu. Namun kenyataannya berbeda.
Seperti bintang yang selalu bergantung pada bulan, seperti itu pula aku padamu.
Seperti aku mencintai bintang, seperti itu pula aku mencintaimu.
Beberapa kali aku bermimpi memandang bintang bersamamu, duduk disampingmu dan memelukmu erat seolah kita akan hidup bersama untuk selamanya. Namun aku selalu terbangun dari mimpi itu, menyadari bahwa semuanya hanyalah khayalan semu.
Bintang adalah seluruh hidupku. Bersamanya aku menghabiskan malam, bersamanya pula aku bercerita semua tentangmu. Semua hal yang kita lewati bersama, mulai dari hal yang paling penting bahkan sampai kepada cerita yang seharusnya tak perlu ku ceritakan, Namun bersama bintang, aku bisa merasakan bahwa aku didengar. Dia tak hanya diam dilangit, dia memandangku dan mendengarkan segala keluh kesahku.
Bintang tak pernah bosan atau mengeluh saat mendengarkanku. Aku bisa menangis lepas sepanjang malam saat bercerita kepadanya. Ya, kebanyakan cerita adalah tentang kamu.
Aku harap kamu yang mendengarkanku. Aku harap kamu yang berada di sisiku. Aku harap aku bisa menghabiskan setiap detik yang berharga denganmu, hanya denganmu.
Harusnya aku tak perlu setolol ini untuk berharap kamu yang ada disampingku. Namun apa daya, pikiranku tak pernah lepas dari bayangmu. Seharusnya tak perlu sesulit ini untuk melupakanmu. Seharusnya aku tak perlu menyiksa diriku dengan segala khayal tentangmu. Namun kenyataannya berbeda.
Seperti bintang yang selalu bergantung pada bulan, seperti itu pula aku padamu.
Seperti aku mencintai bintang, seperti itu pula aku mencintaimu.
Comments
Post a Comment