Teman sepi.

Tuhan, hari ini aku berdoa kepadamu dengan segenap kesungguhan yang ku punya.
Mungkin kau bosan dengan keluh kesah yang selalu aku katakan kepadamu.
Mungkin kau bosan mendengar aku selalu saja mendoakan hal yang itu-itu saja.
Aku tahu betapa menyenangkannya menyendiri.
Aku tak membutuhkan siapapun untuk berada disekitarku.
Maka aku tak perlu repot-repot menjaga hati seseorang dan bersakit ketika ia pergi.
Tapi kali ini, kurasa ini sudah cukup.
Aku sudah cukup menguji kesabaranku dengan cara menyakiti diriku sendiri.
Aku sudah mendaki ke puncak harapan tertinggi.
Aku sudah melewati perih ketika jatuh kedalam jurang kecewa.
Kali ini, dihadapanmu, aku tak lagi memungkiri.
Aku memang membutuhkan seseorang.
Seseorang yang membutuhkanku selayaknya aku membutuhkannya.
Seseorang yang mencintaiku dengan seluruh hatinya tanpa ragu akan cintaku.
Seseorang yang merindukanku ketika ia berada jauh dariku, tepat seperti caraku merindukannya.
Aku tak butuh yang sempurna tanpa bercela.
Aku hanya butuh yang mau meminta maaf ketika ia tahu apa salahnya.
Yang merangkulku agar tubuhnya tetap dekat denganku.
Yang sudi menggenggam jemariku erat dan menjagaku sepenuh hatinya.
Yang dengan bangga bercerita kepada sahabatnya bahwa ia mencintaiku.
Yang bisa ku dapatkan keteduhan saat aku menatap matanya.
Yang tak bosan duduk disampingku hanya untuk melihatku.
Yang setia mendampingiku dan begitu takut untuk melepasku.
Yang tidak mendorongku kedalam jurang kesedihan seperti mereka yang sudah melakukannya.
Yang kau kirimkan tepat kepadaku untuk menjadi teman sepiku..

Comments

Popular Posts