Sisa potongan

Kau tahu betul, hati ini tak ada garansinya. 
Tak bisa diperbaiki jika patah atau rusak.
Tak bisa memohon-mohon pada yang menciptakannya untuk memberi yang baru.
Itulah mengapa manusia harus menjaga hatinya untuk tak patah ataupun rusak, bukan?
Tapi mengapa kamu dengan tega mematahkan, menginjak, membuat hati ini tak lagi berfungsi?
Kamu tahu betul aku menjaga hatiku bertahun, agar tak lagi jatuh ke orang yang salah, agar tak lagi patah.
Ku pikir memberikannya untukmu dengan maksud agar kau jagai, kau sayangi.
Tapi apalah impian bodohku, kau juga mematahkannya, sama seperti dia yang sebelumnya.
Sekarang tinggallah aku sendirian, mencari sisa-sisa kepingan hatiku, mencari cara untuk merebut separuh bagiannya yang kau bawa pergi.
Mengelem, menyatukan dengan paksa bagian-bagian yang sudah tak utuh.
Jangan tanya berapa lama ini akan selesai, bertahun pun belum tentu.
Kau tahu sulitnya bekerja sendirian tanpa bantuan, bukan?
Biar aku mengerjakannya sendiri, tak apa.
Hingga nanti ada seseorang yang membantuku memperbaikinya hingga utuh.
Entah orang baru, atau bisa jadi itu kamu.
Yang ku harap bisa tepat, tak lagi mematahkan hatiku seperti masalalu.
Sekalipun itu kamu, ku harap kamu tak berniat mematahkannya untuk yang kedua kali.

Comments

Popular Posts