Delapan Belas.
Aku sudah berlari puluhan kilometer.
Berlari begitu jauh. Berlari dengan rasa takut yang masih terselip di hati.
Aku sudah berlari terlalu jauh, dan lalu aku tersadar, bayangmu tetap mengikut dibelakangku.
Hei, mengapa selalu mengikutiku?
Mengapa tak membiarkanku pergi menjauhimu?
Mengapa terus menahanku dengan bayang-bayang tentangmu?
Kau membuat aku tak mengerti dengan diriku sendiri.
Apalagi yang bisa ku harapkan darimu? Apalagi yang bisa membuatku bertahan menunggumu?
Beri aku jawaban mengapa aku tak bisa berhenti menunggumu.
Bukankah kau juga yang membuat semuanya terasa sangat sia-sia?
Ya, semua usahaku, semua perjuanganku, semua penantianku, bukankah semuanya sia-sia?
Bukankah kau juga yang menyadarkanku bahwa semuanya, semua yang aku anggap berarti, dan ternyata hanya sampah dimatamu?
Bangunkan aku dari tidur panjangku.
Bangunkan aku dari semua khayalan konyol ini.
Jangan buat aku tidur terlalu lama dan terlarut akan mimpi indah yang kau berikan.
Mimpiku memang indah, namun semuanya semu.
Kau tak akan menjadikannya nyata, kan?
Aku akan selamanya akan berjalan dibelakangmu, dan bukan disampingmu, kan?
Sadarkan aku. Jangan buat aku semakin lama terlarut di dalam dunia impianku.
Berlari begitu jauh. Berlari dengan rasa takut yang masih terselip di hati.
Aku sudah berlari terlalu jauh, dan lalu aku tersadar, bayangmu tetap mengikut dibelakangku.
Hei, mengapa selalu mengikutiku?
Mengapa tak membiarkanku pergi menjauhimu?
Mengapa terus menahanku dengan bayang-bayang tentangmu?
Kau membuat aku tak mengerti dengan diriku sendiri.
Apalagi yang bisa ku harapkan darimu? Apalagi yang bisa membuatku bertahan menunggumu?
Beri aku jawaban mengapa aku tak bisa berhenti menunggumu.
Bukankah kau juga yang membuat semuanya terasa sangat sia-sia?
Ya, semua usahaku, semua perjuanganku, semua penantianku, bukankah semuanya sia-sia?
Bukankah kau juga yang menyadarkanku bahwa semuanya, semua yang aku anggap berarti, dan ternyata hanya sampah dimatamu?
Bangunkan aku dari tidur panjangku.
Bangunkan aku dari semua khayalan konyol ini.
Jangan buat aku tidur terlalu lama dan terlarut akan mimpi indah yang kau berikan.
Mimpiku memang indah, namun semuanya semu.
Kau tak akan menjadikannya nyata, kan?
Aku akan selamanya akan berjalan dibelakangmu, dan bukan disampingmu, kan?
Sadarkan aku. Jangan buat aku semakin lama terlarut di dalam dunia impianku.
Comments
Post a Comment