Tujuh.

Hari ini, pagi ini, ada sekelebat ingatan muncul diotakku.
Ingatan yang sama seperti pagi-pagi sebelumnya.
Ingatan tentang sudah berapa lamanya aku menunggumu.
Lebih dari 365 hari aku habiskan untuk menunggu dirimu, hati ini mulai lelah.
Pikiranku mulai memberontak untuk meminta kepastian, meminta kepastian dari penantianku selama ini.
Memang cinta diciptakan belum tentu untuk saling memiliki, namun aku merasa semuanya sia-sia.
Semuanya mulai bergerak menyerang balik ke arahku, meminta lidahku untuk mengutarakan keinginanku kepadamu. Keinginan untuk memilikimu.
Aku belum berani, atau mungkin tak akan pernah berani.
Aku hanya tak tahu bagaimana memulainya, bagaimana cara untuk mengatakan semua penantianku.
Ada setumpuk kata-kata dalam otak dan hatiku, namun tak satu katapun keluar dari bibirku.
"Harus berapa lama lagi?" Rintih sang hati, namun aku hanya terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan hatiku sendiri.
Entahlah.. Beberapa orang menyuruhku mengatakannya padamu, namun aku tak mampu.
Beberapa kali aku coba menyerah dan mundur, namun bayangmu tetap mengikuti disetiap jejak langkahku.
Aku tak bisa meninggalkanmu dan melupakan semua usaha yang aku susun semenjak pertama kali aku mengenalmu.
Aku hanya berharap kau membaca ini dan menyadari bahwa tulisan ini ku buat untukmu..

Comments

Popular Posts